PLN Bertransformasi Online

Sudah kebutuhan primer keluarga dan negara dalam setiap hari nya yaitu Listrik. Listrik di Indonesia sendiri di siapkan oleh perusahaan dibawah naungan BUMN yaitu PLN. Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia.



Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda N.V. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya. Dengan kata lain PLN di Indonesia sudah tidak bisa dikatakan muda lagi, terlebih lagi jumlah daya yang digunakan dan jumlah keluarga yang menggunakan sudah sangat banyak. 

Metode pembayaran konvensional PLN yaitu menggunakan loket yang disediakan PLN pada tiap daerah nya. Jaman semakin berputar , apalagi globalilasi sudah tidak bisa dihindari dan hadapi yaitu Teknologi Informasi. Sekarang sudah bukan saat nya lagi mengantri untuk melakukan suatu transaksi. Dengan adanya perkembangan Teknologi Informasi PLN mengikuti tuntutan jaman yaitu transaksi yang mudah dan tidak perlu mengantri tiap transaksinya. PLN meluncurkan metode pembayaran secara online.  Membayar tagihan listrik semakin dipermudah dapat lewat internet dengan menggunakan layanan internet banking, datang langsung ke loket pembayaran listrik yang banyak tersebar, dan bisa membayar langsung lewat ATM. Cara membayar listrik lewat ATM saat ini menjadi salah satu yang paling praktis karena tidak perlu lagi ke loket pembayaran listrik yang biasanya harus antri. Cara membayar tagihan listrik dengan menggunakan ATM memang sangat efisien dan bisa menghemat waktu dan tenaga. 

Sumber :         www.pln.co.id
                        www.wikipedia.com    

0 Response to "PLN Bertransformasi Online"

Posting Komentar